JUBILEUM 125 TAHUN HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE

JUBILEUM 125 TAHUN  HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE
Jubileum

Selasa, 02 Februari 2010

Redupnya Spritualitas Kasih

Redupnya Spritualitas Kasih
By: Pdt.Maruasas S.P Nainggolan S.Si (Teol)

Pengantar

“Kita hanya dekat dengan orang yang kita sukai. Dan seringkali kita menghindari orang yang tidak kita sukai. Pada hal dari dialah kita akan mengenal sudut pandang yang baru” dan “Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan, Jangan pernah mengabaikan tuntutan kebaikan tanpa mengetahui kuburukan yang kemudian kita dapat”

Ungkapan di atas sengaja penulis kutip dari seorang motivator Mario Teguh, yang mengantar kita memahami realitas “Redupnya Spritualita Kasih” dalam kehidupan kita saat ini, yang sekaligus menjadi judul dan tema tulisan ini. Seperti itulah kehidupan banyak orang saat ini.

Kalau kita melihat kehidupan sekarang tidak banyak orang lagi yang mau interaktif menanggapi situasi sosial yang ada dihadapannya apa lagi ditempat yang lain. Semua orang sibuk mengejar jabatan, glamour, dan gengsi. Tercerai berai tidak ada pengayoman, tidak ada rasa aman. Memiliki iman tetapi hanya disimpan di dalam hati saja. Iman yang tidak memiliki perwujudan konkret, Iman yang mati, menjalani kehidupan rohaniah yang rasanya tawar, diam dan tidak berkembang. Seperti air tawar dingin tanpa warna tanpa sukacita beku dan kaku. Bergerak tetapi tidak beranjak. Hiruk pikuk dan ramai tetapi tanpa makna.

Redupnya Spritualitas Kasih
Akhir-akhir ini banyak keluhan, kekhawatiran, kecemasan. Sulitnya membangun gereja, gedung-gedung gereja dihancurkan. Orang-orang Kristen hanya bisa melakukan kebaktian rumah tangga dengan tanpa suara, menyanyi juga tanpa suara. Orang-orang Kristen ditekan, digeser, didiskriminasikan diperlakukan sebagai warganegara kelas dua atau kelas tiga. Kita bertanya: kalau sekarang saja sudah begini, bagaimana nanti?
Pada satu pihak, mendengar dan melihat semua itu, Anda tentu marah, geram, tidak bisa dimengerti, tidak bisa menerima. Bukan saja oleh karena kita ini orang Kristen, tetapi terutama oleh karena kita percaya betul dengan Pancasila. "Gelar elite menjadi predikat, menyebut orang-orang pilihan, golongan kelas atas, kaum terkemuka, pejabat. Ternyata itu hanyalah sekedar nama, pertikaian dan tindak kekerasan tidak pernah serius dihentikan, HKBP Filadelfia Res Duren Jaya Tambun Kab.Bekasi di segel oleh Pemkab Bekasi. HKBP Sibuhuan Kec.Barumun Padang Lawas tidak diijinkan beribadah, begitu juga satu gereja HKBP Sarolangon Jambi, HKBP di Dumai dan di Cinere.

Para elit sibuk bertengkar soal jabatan dan pembagian proyek." Ini membuktikan Spritualitas Kasih kita telah redup.
Menurut K.Prient, Kamus Latin-Indonesia. Spritualitas berasal dari kata latin “spiritus” yang artinya antara lain: roh, jiwa, sukma, nafas hidup, ilham, kesadaran diri, kebesaran hati, keberanian, sikap dan perasaan. Istilah spritualitas dapat dilihat mengacu pada sikap hidup yang erat kaitannya dengan pengenalan dan kesadaran diri yang bersumber pada roh sebagai nafas hidup. Jadi istilah spritualitas mencakup pengenalan hidup dan pengenalan diri.

Mark A McIntosh dalam bukunya, Christology from Within mengatakan Roh Kudus itu diutus oleh Tuhan sendiri, bahkan Roh Kudus itu adalah Tuhan itu sendiri. Roh Kudus itu adalah Roh Allah, Roh Kudus itulah yang menguasai kita. Bukan kita yang mengatur Roh Kudus, tetapi Roh Kudus itu yang mengatur kita. Bukan Roh Kudus yang memenuhi kehendak dan keinginan kita, tetapi kitalah yang harus menaati apa yang dikehendaki oleh Roh Kudus. Orang yang dikuasi Roh Kudus, Ia harus membuktikan melalui tutur katanya, sikap hidupnya, tingkah lakunya.

Spritualitas Kasih yang Menyala
Ioanes Rakhmat dalam sebuah tulisannya berjudul Spritualitas Yesus dari Nazaret mengatakan, Berbicara mengenai spritualitas dalam kekristenan adalah intensitas dan kedalaman hubungan seseorang dengan Roh Yesus Kristus atau Roh Kudus yang menjadi landasan dan pembentukan jati diri yang dinampakan dalam sikap dan perilaku yang terus menerus, kehidupan yang dijalaninya memungkinkan untuk menemukan makna asasi dalam hidupnya, menjadi bingkai dalam menjalani hidup yang bisa mendatangkan pembaharuan dalam hidupnya.

Jadi bagi orang Kristen, makna hakiki dan jati diri adalah menemukan Roh. Pada waktu Yesus hidup kawasan roh yang menjadi pusat hidup-Nya yang membentuk jati diri-Nya sebagai kawasan Allah. Itulah yang membuat spritualitas Yesus sebagai “Spritualitas Kerajaan Allah”. Hubungan spritualitasnya yang mendalam adalah Allah yang dipangil-Nya sebagai Bapa yang sedang menjalankan kekuasaan-Nya dan bentuk hakikinya adalah ketika Yesus mendemonstrasikan kekuasaan pemerintahan Allah di dalam karya dan perkataan-Nya yang terus menerus dihayati. Dampak penghayatan-Nya pada tatanan sosial masyarakat-Nya pada akhirnya membawa-Nya pada kematian. Spritualitas yang seperti inilah yang tidak hadir lagi dalam kehidupan kekristenan saat ini, yang hanya mengunggulkan spritualitas yang mengawang, tidak bersentuhan dan bahkan melarikan diri dari realitas sosial.

Pencobaan Yesus di padang gurun (Mark.1:12-13; Mat.4:1-11; Luk.4:1-13) menunjukkan perjuangan spritualitas Yesus, yang lebih dari pergumulan batiniah Yesus sendiri, ketika memulai visi dan panggilan hidup-Nya. Ia berada di padang gurun empat puluh hari lamanya, di cobai iblis. Ketika Ia dibaptis oleh Yohanes, Dia telah memasuki dunia Roh, Ia melihat langit terkoyak dan Roh seperti merpati turun ke atas-Nya. Dalam rangkaian ini semua menunjukkan Yesus mempunyai hubungan yang kuat dengan kuasa Roh yang memberi-Nya pengelihatan-pengelihatan dan kuasa, yang di cari dan diterima-Nya dari Roh melalui ujian-ujian fisik dan batiniah yang berat di padang gurun. Kalau kita baca di Luk.10:17-18, Iblis pun takluk akan Dia.

Dalam spritualitas-Nya, Yesus juga terbenam dalam doa yang sangat mendalam dan berlangsung lama bisa beerjam-jam bahkan sampai semalam suntuk (Mark.6:46; 9:2; Mat.14:13; Luk.6:12). Ia memelihara hubungan-Nya dengan Allah yang sangat akrab dan mendalam dalam kawasan Roh. Bukan karena daftar pokok doa yang panjang dalam bentuk permintaan dan permohonan. Dalam suatu kesempatan, Yesus bersama tiga murid-Nya (Petrus, Yohanes dan Yakobus) dikisahkan berdoa dalam kontemplasi (Luk.9:29-29). Di saat Ia berdoa, Yesus berubah rupa dan pakainnya menjadi sangat putih berkilau dan murid-murid-Nya melihat Elia dan Musa bersama-Nya, bercakap-cakap dengan-Nya. Dalam hal ini Yesus berhubungan langsung dengan alam Roh. Pada diri-Nya bertemulah dua dunia, Dia menjadi perantara dua dunia. Diri-Nya memancarkan cahaya kehadiran Ilahi yang menyelimutinya dan menggentarkan orang (Mark.1:22).

Dengan memiliki hubungan dengan Roh Allah yang berwibawa dan berkuasa itu juga yang ditunjukkan-Nya di dunia ini, bahwa Kerajaan Allah sedang berhadapan dengan kuasa setan. Yesus mendemonstrasikan bahwa Allah kini memerintah melawan musuh Allah yakni setan. Dan spritualitas kerajaan Allah yang dihayati Yesus, membuat-nya berhadapan dengan kuasa anti-Allah, menimbulkan dampak sosial politik dalam tatanan masyarakat di zaman-Nya, yaitu orang-orang Yahudi yang memiliki pemahaman sendiri yang sudah baku.

Yesus melakukan perlawanan tanpa kekerasan senjata, tetapi Dia memberi ucapan-ucapan dalam bentuk cerita dan perumpamaan tentang Kerajaan Allah serta tindakan-tindakan simbolisnya. Tetapi walaupun bukan perlawanan dengan kekerasan semuanya itu membawa-Nya pada kematian di kayu salib, karena penguasa Roma juga melihat kemapaman politik bisa terganggu apabila Yesus terus dibiarkan menyampaikan kisah-kisah-Nya mengenai Kerajaan Allah. Yesus pernah mengatakan,”…sesungguhnya Kerajaan Allah itu ada di antara kamu (Luk.17:21b). Kerajaan itu ada di tengah rakyat yang najis dan paling menderita karena penjajahan Roma dan sistem puritas yang dipertahankan kalangan elit imamat aristocrat Yahudi. Tindakan Yesus membangun dan memasuki persekutuan dan persaudaraan dengan orang-orang najis dan marjinal dan makan bersama-sama mereka tanpa memakai meja. Sehingga terbentuk suatu komunitas yang anggota-anggotanya setara, egaliter adalah perwujudan dari keyakinan dan pewartaan-Nya bahkan Kerajan Allah adalah kerajaan yang merobohkan hierarki sosial relegius yang dipertahankan dalam sitem puritas.

Refleksi
“Spritualitas Kasih ditandai dengan kehidupan doa, bersikap dan memandang seluruh kehidupan dalam perspektif hubungan dengan Allah-yang mendorong dan melahirkan tindakan. Tindakan yang didorong oleh ketaatan yang penuh kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Spritualitas yang memiliki kasih menilai manusia dari apa yang ada di dalam hati. Bukan kulit tetapi isi. Membenci semboyan-semboyan yang kosong tanpa arti, membenci seremoni-seremoni tanpa isi, membenci sikap yang mengutamakan prestise dan bukan prestasi yang ingin disenangi lalu menghianati hati nurani.
Spritualitas yang memiliki kasih menyadari sepenuhnya agama bukan hanya dipercayai tetapi untuk dialami, kita tidak cukup mempercayai Kristus, kita harus mengalami Kristus. Makna kasih harus dikembalikan lagi kepada jati diri ajaran Yesus Kristus yang murni dan asli. Kebanyakan orang Kristen cuma bersibuk diri untuk memperbesar dan memperkuat kelompoknya, serta memperbesar kekayaan dan pengaruhnya. Pengikut Kristus telah kehilangan kridibilitasnya, karena tidak berbuat apa-apa dalam memperjuangkan kepentingan rakyat melawan kekuasaan yang tidak adil.

Penulis sekarang melayani di Kantor Pusat HKBP PearajaTarutung
Sekhus Kadep Diakonia

"Renungan Diakonia February 2010"

Hamba-Mu aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku tahu
peringatan-peringatan-Mu. (Mazmur 119:125)

Senin 01 Februari 2010

Bintang bagi Sesama
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)

Dalam sejarah kehidupan gereja, kita diharapkan menjadi bintang bagi sesama, dengan kelembutan dan kecemerlangan perilaku yang santun berhasrat, damai kita menjadi petunjuk bagi sesama. Setiap anak adalah bintang dalam keluarga, maka marilah kita didik bekali dengan penuh cinta kasih sayang, agar mampu menjadi berkat bagi sesama, membagi cinta kasih yang telah diterima dari keluarga, dan menjadi anggota gereja yang cemerlang.

Selasa 02 Februari 2010

Melawan Arus Dunia
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. (2 Timoteus 4:2)

Dalam hal prinsip Yesus tidak pernah kompromi. Bagi Yesus sikap terhadap Allah harus diutamakan dan bukan peraturan manusia. Sebagai seorang Kristiani, kita dipanggil untuk berani mengutamakan kasih Allah. Ada banyak kesempatan yang bisa digunakan untuk berbuat kasih. Dan kita harus melawan arus dunia yang selalu berlawanan dengan arus kasih Allah. Rasakanlah kehadiran Tuhan dan pancarkan kasih-Nya.

Rabu 03 Februari 2010

Membawa Harapan
Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. (Yeremia 1:7)

Orang bijak pernah mengatakan,”Kemauan untuk sembuh adalah sebagian dari usaha penyembuhan”. Di sekitar kita begitu banyak orang yang sakit dan tidak berdaya, punya hatikah kita menjenguk, menghibur dan mendoakan mereka? Bukankah kita mempunyai kesempatan untuk membawa harapan dan menebarkan tekad yang kuat bagi mereka. Semoga kita dapat menjadi daya penyembuh bagi sesama sekitar kita.

Kamis 04 Februari 2010

Jawaban atas Undangan
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
(2 Timoteus 1:7-8)

Bayangkanlah saat ini, engkau sedang sibuk dengan pekerjaanmu dan tiba-tiba Yesus memanggilmu dan mengajak engkau untuk ikut bersama-Nya melayani orang-orang disekitarmu. Dia menunjukkan begitu banyak orang yang membutuhkan sapaanmu, hiburanmu, senyumanmu daan pertolonganmu. Dia menunggumu berkarya bersama-Nya. Berilah jawaban atas undangan-Nya itu.

Jumat 05 Februari 2010

Semangat Belarasa
Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan." (Keluaran 4:12)

Kekhasan orang Kristen tidak terletak pada aktivitas rajin ke gereja atau memakai kalung salib besar-besar, tiap minggu ziarah dan sebagainya. Melainkan terletak pada apakah orang tersebut memilki semangat belarasa terhadap sesamanya. Apakah kekuatan yang kita peroleh di gereja mengubah hati kita dan peduli bagi sesama. Pandanglah Yesus yang tergerak hati-Nya oleh belas kasihan.

Sabtu 06 Februari 2010

Dikucilkan dalam Penderitaan
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. (Matius 10:16)

Pengikut Kristus di benci di mana-mana. Banyak pewarta Injil dibunuh dan disiksa di berbagai Negara. Marilah kita menjadi sumber kekuatan di tengah penderitaan hidup. Bila kita dibenci, dikucilkan, dicela, dan ditolak, itu adalah saat yang baik untuk kita bersatu.”Berbahagialah kamu jika karena Anak Manusia orang membenci kamu dan jika mereka mengucilkan kamu dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.

Minggu 07 Februari 2010

Ingin jadi Bos
Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. (Markus 10:44)

Setiap kali kita merasa hebat dan berhasil, sering kali kita terdorong untuk sombong. Kalau saja kita bisa dengan cepat berkata dalam hati, “aku bukan Mesias, aku ini hamba Tuhan”. Cukup gampang kita jatuh pada dosa kesombongan dan pada saat yang sama kerendahan hati pun sirna. Antusiasme, ambisi, kerap kali baik dan perlu. Tetapi tanpa kerendahan hati, tanpa pengenalan diri akan berubah menjadi ambang kehancuran.

Senin 08 Februari 2010

Rela untuk Peduli
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (Amsal 3:5-6)

Di zaman kita sekarang, ada banyak Lazarus. Ada banyak orang miskin yang selalu menunggu di depan pintu gerbang kita. Ada jutaan Lazarus yang ditolak, dipinggirkan dan mati kelaparan. Artinya kita harus belajar dari si kaya yang tidak peduli selama hidupnya. Kita diajak untuk mau berbagi, memberikan hati dan sebagian harta kita kepada sesama. Bukan berapa banyak yang kita bagikan yang terpenting, melainkan seberapa besar kita rela untuk peduli bersimpati dan berempati.

Selasa 09 Februari 2010

Hidup tidak selalu Nyaman
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan. (Amsal 3:7)

Badai dan gelombang yang menghantam kapal ibarat masalah hidup yang sekonyong-konyong menerpa hidup. Kita sadar bahwa hidup ini tidak selalu nyaman. Badai hidup setiap saat bisa datang menghantam. Siapkah kita menghadapinya dalam keteguhan iman? Apakah kita memiliki iman pada saat krisis-krisis hidup terjadi? Sikap panik menghadapi badai kehidupan menunjukkan betapa lemahnya iman kita, membuat kita semakin mengalami kegelapan hidup.

Rabu 10 Februari 2010

Hanya dengan Bertobat
Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk. Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak. Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang. (Amsal 4:23-25)

Setiap orang ingin disembuhkan, dikuatkan dan diringankan dari segala beban dan penderitaan. Kita ingin sehat, gembira dan bahagia namun sering kita merasa berat untuk meninggalkan dosa-dosa kita atau kekurangan dan kelemahan kita. Hanya dengan bertobat kita akan mampu meninggalkan kelemahan, kekurangan dan dosa kita. Pada gilirannya pertobatan kita menjadikan kita bangkit dari keterpurukan kita. Jadilah lebih baik dari hari yang kemarin.

Kamis 11 Februari 2010

Pura-pura Lupa
Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.
(Amsal 4:26-27)

Banyak hal yang membuat kita tersesak , putus asa dan tidak menemukan jalan ke luar. Bahkan kita merasa bahwa Tuhan dan gereja tidak mampu menjawab kesulitan dan kebutuhan kita. Kita sering kali lupa dengan janji kita kepada Tuhan. Saat kita kesusahan dan kesulitan, kita sering membawa aneka janji kepada Tuhan, Tapi saat kita mendapatkannya kita serung lupa atau pura-pura lupa.

Jumat 12 Februari 2010

Merasakan Kekuatan Doa
Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya. (Yeremia 10:23)

Ambillah tempat yang sunyi sepi di pagi hari dan berdoalah. Pejamkan mata. Tarik nafas dalam-dalam, tahan sejenak dan hembuskan berlahan-lahan. Pandanglah dan rasakanlah Yesus yang hadir berdoa bersamamu, ikutilah cara Dia berdoa kepada Bapa dan bagiamana Ia menjadikan doa sebagai kekuatan-Nya setiap hari. Jadikanlah doa sebagai senjata menghadapi tantangan hidup.

Sabtu 13 Februari 2010

Menarik Setiap Hati
Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa. (1 Timoteus 3:13)

Orang ke gereja sudah mulai bosan dengan khotbah yang katanya monoton dan tidak sedikit yang mengatakan, “Ah teori”. Lalu apa relevansinya di zaman ini sekarang ini dengan pengajaran Yesus sebagai guru dan sebagai pemimpin? Setiap perkataan Yesus memiliki daya kekuatan untuk menarik setiap hati yang mendengarkan-Nya. Semua yang diucapkan-Nya sarat dengan makna dan mengajak setiap orang untuk berbuat sesuatu, baik dengan mengubah dirinya maupun orang lain.

Minggu 14 Februari 2010

Datang ketengah-tengah kita
Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
(1 Timoteus 3:1-4)

Putra Allah diutus untuk datang ke tengah-tengah kita, tapi kita dianiaya, disingkirkan dan dibunuh. Kita dipilih dan dipanggil Tuhan sebagai kepala keluarga untuk tekun menghidupi semangat ketaatan kepada kehendak Allah. Kita dipanggil untuk menebar kasih dan damai di tengah dunia. Kita dipanggil untuk terus mengembangkan nilai-nilai kehidupan dan kebahagiaan yang menyelamatkan dunia.

Senin 15 Februari 2010
Ragu karena tidak mampu
Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada. (Amsal 11:14)

Kita sering bimbang untuk memohon kepada Tuhan. Kadang kita ragu karena kita merasa mampu, kita merasa cukup berdaya untuk tidak melibatkan Tuhan. Namun sering juga kebimbangan kita muncul karena tidak percaya kepada Tuhan karena di dalam diri kita ada egoisme, keserakahan, kemarahan, kebencian dalam hidup kita. Ada zinah, ada ketidakjujuran, ada ketidaksetiaan dan bahkan pengkhianatan dalam kehidupan kita.

Selasa 16 Februari 2010

Mengolah Diri
Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum. (Amsal 29:18)

Berpuasa adalah salah satu sarana untuk mengolah diri, mendekatkan hati dan mengarahkan hidup kepada Tuhan. Walaupun dalam agama pedoman dan peraturan itu ada puasa tidak dipaksakan dari luar.Puasa hendaknya menjadi kesadaran diri kita. Puasa bukan tidak makan dan minum. Puasa adalah pengosongan diri dari segala keinginan duniawi dan kecenderungan manusia untuk semakin dekat dengan Tuhan.
Rabu 17 Februari 2010

Tantangan itu Didikan
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. (Amsal 16:32)

Hidup yang bermutu adalah hidup yang teruji. Tidak ada keberhasilan tanpa test-test kehidupan yang intens. Semakin besar tanggungjawab atau jabatan seseorang, semakin intens juga tantangan yang harus dihadapi. Tidak ada hidup yang mudah baik itu hidup seorang presiden ataupun hidup seorang buruh. Yang membedakan adalah cara orang menerima dan memahami hidup ini. Segala tantangan kehidupan adalah didikan Tuhan untuk kehidupan rohani yang lebih bermutu.

Kamis 18 Februari 2010

Membawa Kabar
Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1 Korintus 16:13-14)

Melalui pengalaman hidup sehari-hari, kita diajak untuk berani bersaksi atas nama-Nya. Dalam setiap perjumpaan dengan orang lain. Yesus mengajak kita untuk berani membawa perutusan dari Bapa. Dia mengutus kita membawa kabar tentang Kerajaan Allah dengan bersikap ramah dan santun dalam perjumpaan dengan orang lain. Memberikan bantuan dan mendengarkan keluh kesah sesama.

Jumat 19 February 2010

Dosa hal yang biasa
Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar. (Ulangan 16:19)

Menyadari kedosaan dewasa adalah hal yang tidak mudah. Melakukan dosa berat seperti sudah menjadi hal yang biasa. Banyak orang tidak takut lagi untuk membunuh, mencuri, korupsi, mencelakakan orang lain. Manusia menganggap perbuatan dosa sebagai perbuatan yang normal. Akibatnya kejahatan semakin merajalela di mana-mana. Carilah seorang imam untuk berlutut dihadapannya untuk mohon pengampunan, dan mau mengampuni sesama dengan belas kasih.

Sabtu 20 Februari 2010

Orang yang Dikenang
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka. (Ibrani 13:7)

Hitler, pimpinan NAZI Jerman yang dianggap sebagai pencetus Perang Dunia II hidupnya berakhir tragis. Ia bunuh diri setelah membunuh kekasihnya. Orang akan mengenangnya sebagai seorang yang bengis, penjahat perang, pembantai jutawan nyawa orang Yahudi. Berbeda dengan Zakheus pemungut cukai, setelah bertemu dengan Yesus dia bertobat, ia mengembalikan tiga kali lipat uang rakyat yang pernah ia ambil dengan akal bulusnya. Akhirnya lelaki pendek itu menjadi murid setia Yesus.

Minggu 21 Februari 2010

Menempuh Resiko
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. (1 Timoteus 6:12)

Ke sarang serigala siap? Siapa mau. Orang cenderung senang kemapanan. Takut menjelajah dunia baru. Hanya mereka yang berani menempuh resiko dicatat dengan tinta mas oleh sejarah. Kemapanan sering membuat orang tidak percaya diri. Mendapat guncangan sedikit saja sudah teriak-teriak seolah kapal akan karam. Pada hal oleh Bapa kita sudah diberi berbagai anugerah. Namun tak pernah kita optimalkan. Serigala itu bisa menjadi domba, lawan bisa kawan, musuh bisa berubah jadi saudara.

Senin 22 Februari 2010

Kekayaan menjadi Berkat
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibrani 13:8)

Apa gunanya kita memperoleh seluruh dunia, tetapi diri kita binasa? Kekayaan memang tidak membinasakan seseorang, tetapi bisa membuat orang kehilangan kebahagiaan, ketenangan, kedamaian. Orang juga boleh mencari kekayaan semaksimal mungkin, tetapi kita jangan sampai kehilangan yang menjadi sumber hidup kita yaitu Yesus. Siapa yang memiliki dan mengimani Yesus, kekayaan akan menjadi berkat bagi diri dan sesama.

Selasa 23 Februari 2010

Campur Tangan Tuhan
Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan. Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah! (Mazmur 68:35-36)

Disaat kita sampai pada kesadaran menyesali dosa-dosa kita, kita kadang merasa bahwa diri kita tidak berarti lagi bagi sesama, apalagi dihadapan Allah. Kita lupa bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya. Kepercayaan merupakan suatu hal yang hakiki bagi kita dalam berelasi dengan sesama kita. Bagaimana kita bisa percaya pada campur tangan Tuhan bila terhadap terhadap sesama kita saja tidak saling percaya?

Rabu 24 Februari 2010

Dengan Keheningan Batin
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. (Matius 28:18)

Tuhan telah menunjukkan keajaiban dari setiap bagian tubuh kita, dari setiap keindahan dan kegagahan semesta akan setiap denyut jantung dan dengungan rohani kita. Masihkah kita meragukan keberadaan dan kehadiran Tuhan? Kejujuran dan kemurnian hati sangat diperlukan untuk mengimani kehadiran Tuhan. Kepercayaan akan rahmat Tuhan yang disertai dengan kejujuran dan keheningan batin membuat kita tidak akan menolak Tuhan dalam hidup kita.

Kamis 25 Februari 2010

Memberi Kesempatan
Dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. (Kolose 2:10)

Tuhan telah memberi kesempatan hidup kepada kita untuk berkembang. Tuhan sangat mengasihi kita, sehingga Ia membiarkan kita untuk bertumbuh dan berkembang dengan segala keberadaan kita. Tuhan memberikan kita begitu banyak pilihan dalam hidup dan tergantung kepada kita untuk bertanggung jawab atas seluruh hidup kita. Pribadi yang bertanggungjawab adalah pribadi yang mau menggunakan kesempatan yang diberikan Allah dengan cara berbagi.

Jumat 26 Februari 2010

Pemberian diri Total
Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan. (Ibrani 3:6)

Yesus menganggap penting memperhatikan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan antara yang luar dan dalam yang lahir dan batin. Yesus tahu tentang bahaya kepemimpinan yang bersifat NATO (no action talk only), yang tanpa moral, tanpa etika, yang penuh kepura-puraan, kemunafikan dengan motivasi untuk merebut simpati dan dukungan demi sebuah kepentingan. Yesus sendiri menggembalakan, memimpin, menuntun orang melalui pemberian diri total, pelayananan penuh kerendahan hati, tanpa skandal apalagi kemunafikan dan tipu daya.

Sabtu 27 Februari 2010

Kesepian dan Keterasingan
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini. (Yesaya 9:6)

Di sekitar kita begitu banyak orang yang lelah, capai dan lapar. Banyak orang lelah oleh beban kehidupan. Banyak orang lapar karena miskin tidak punya pekerjaan dan pengharapan. Banyak juga orang kaya yang serba kecukupan, berkelimpahan secara materi namun miskin kegembiraan dan kebahagiaan karena mereka mengalami kesepian dan keterasingan diri. Bisakah kita membagi perhatian dan kegembiraan kita kepada mereka yang miskin rohani?

Minggu 28 Februari 2010
(Nehemia 9:31)

Biarlah Tuhan yang Tahu
Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang.
Yesus mengajak kita untuk menjadi orang yang rendah hati, walaupun karya kita besar, perbuatan kita pada orang lain juga baik, kita sering membantu orang, walaupun studi dan usaha kita sukses, tetapi tidak perlu semua orang tahu. Biarlah Tuhan yang tahu. Saya lebih senang melihat orang yang mau memberi beasiswa kepada orang yang tidak mampu, tanpa perlu diketahui banyak orang. Memberi bantuan sosial secara tersembunyi. Bapamu yang melihat tersembunyi akan membalaskan-Nya kepadamu.

By: Pdt.Maruasas S.P Nainggolan
-Sekhus Kadep Diakonia HKBP-
(maruasasnainggolan.blogspot.com)