JUBILEUM 125 TAHUN HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE

JUBILEUM 125 TAHUN  HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE
Jubileum

Kamis, 03 Desember 2009

REKOMENDASI PERTEMUAN KONSULTASI DAN EVALUASI DIAKONIA 2009

REKOMENDASI PERTEMUAN KONSULTASI DAN EVALUASI
TAHUN DIAKONIA HKBP 2009
Lembur Pancawati, Caringin – BOGOR, 25 s/d 27 Nopember 2009



Segala puji dan kemuliaan bagi Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja yang telah menyertai HKBP sejak mulai berdirinya 7 Oktober 1861 sampai pada saat ini memasuki persiapan perayaan Jubileum 150 tahun Injil di Tanah Batak, 2011 yang akan datang.

Tidak terasa pelaksanaan Tahun Diakonia HKBP 2009 telah hampir berakhir pada penghujung tahun. Di dalam Buku Panduan Tahun Diakonia terdapat target-target program yang akan dicapai mulai dari tingkat huria sampai ke tingkat pusat (hatopan). Untuk mengevaluasi dinamika pelayanan yang terjadi selama satu tahun ini maka pada tanggal 25 - 27 Nopember 2009 bertempat di lembur Pancawati, Caringin - Bogor, 16 orang praeses dari 26 Praeses telah melakukan konsultasi dan evaluasi tahun diakonia HKBP 2009. Dengan pelaksanaan evaluasi ini bukan berarti pelayanan diakonia akan berhenti sampai pada tahun ini saja, melainkan berlanjut terus sampai gereja HKBP dapat meujudkan pelayanannya yang holistik, sepanjang gereja ada di tengah-tengah dunia ini untuk membawa pembaharuan dan pembebasan bagi masyarakat yang termarginalkan, tertindas, memberitakan Tahun Rahmat Tuhan kepada bangsa-bangsa.

Dari dinamika yang terjadi Para praeses menyadari dan menggumuli bahwa program tahun diakonia HKBP telah membawa perubahan dan dampak yang positif bagi pertumbuhan kesadaran gereja memberdayakan masyarakat dan jemaat HKBP khususnya. Oleh karena itu, setelah melalui proses sharing dari masing-masing apayang dilakukan Distrik. Kemudian dikompilasi setelah melalui proses diperkaya dengan sharing pengalaman bapak Frans Tumiwa pendiri Pusat Pelatihan Lembur Pancawati. Hasil kompilasi telah didiskusikan dalam tiga kelompok ( kelompok inventarisasi kegiatan sesuai atau kegiatan baru yang dilakukan. Kelompok kelembagaan dan kelompok program menjelang Jubileum 150 tahun HKBP). Para Praeses juga mengadopsi rekoendasi yang dirumuskan oleh konsultasi dan evaluasi para Kabid Diakonia distrik ( terlampir ). Dari hasil kelompok kemudian disepakati beberapa pokok pikiran penting untuk dilaksanakan, demi terwujudnya pelayanan HKBP yang holistik dan konprehensif , yakni :

1. Agar Logo Tahun Diakonia HKBP 2009 dipakai menjadi logo pelayanan diakonia HKBP. Tentang logo jubileum 150 Tahun HKBP direkomendasikan kepada panitia perayaan jubileum agar logo tersebut menggambarkan ketiga tugas panggilan gereja dalam kaitannya dengan makna Tahun Yobel memberitakan tahun rakmat pembebasan dari Tuhan.

2. Agar departemen diakonia memfasilitasi tim Theolog HKBP untuk mengkaji
Teologi Diakonia yang Kristologis eklesiologis, sehingga gereja HKBP konsisten menjadi gereja yang mewarisi pemahaman diakoni Yesus Kristus. (Perkataan Yesus ”gabe parasiroha ma hamu songon Amamuna parasiroha i”). Pandangan dari Dr Afliften Sihombing yang mengusulkan agar Diakonia menjadi Ilmu pengetahuan dan memperjuangkan ide itu agar masuk dalam kurikulum di semua pendidikan sekolah theologi , sehingga kapasitas pelayan dapat semakin memahami diakonia yang holistik dan lebih terampil ke depan.

3. Untuk meneruskan program tahun diakonia menjadi program yang berkelanjutan di seluruh bidang pelayanan diakonia, antara lain: pelayanan usaha peningkatan ekonomi jemaat melalui program CU, CUM, Pertanian dan Peternakan, dll. Demikian juga dengan kegiatan lain seperti perpustakaan, komisi beasiswa, pelayanan penjara,dll. Secara khusus juga agar setiap resort diusulkan dapat mendirikan PAUD sebagai tanggungjawab gereja terhadap pendidikan anak. Dan kepada distrik direkomendasikan agar mendirikan panti-panti bagi anak yatim, yang memiliki kemampuan khusus dan juga pelayanan lansia sesuai dengan kondisi dan kebutuhan wilayah masing-masing.

4. Karena berbagai kejadian bencana, maka direkomendasikan agar setiap distrik berupaya memperlengkapi diri, sehingga dapat terjadi pelayanan tanggap darurat/ tanggul bencana yang mempunyai akses cepat terhadap korban.

5. Dari hasil sharing dari pendiri Lembur Pancawati, maka setiap distrik dapat melangsungkan kegiatan belajar melalui proses orientasi ke beberapa pusat pelatihan di berbagai tempat, secara khusus ke Lembur Pancawati tempat diadakannya konsultasi dan evaluasi tahun diakonia HKBP 2009. Jika memungkinkan, maka direkomendasikan agar setiap distrik dapat mendirikan pusat pelatihan yang holistik yang dimulai dari kondisi dan fasilitas yg paling sederhana, membeli lahan yang kemudian dapat digunakan maksimal menjadi tempat pembinaan dan pelatihan bagi seluruh kategorial jemaat bahkan yang terbuka untuk umum.

6. Semangat merevitalisasi pelayanan kesehatan yang mempromosikan serta membangun informasi di bidang kesehatan, serta adanya semangat distrik untuk mendirikan klinik kesehatan agar dilanjutkan di masing-masing distrik sesuai kebutuhan. Secara khusus agar Rumah Sakit Balige digiatkan minimal mempersiapkan general check up kesehatan yang setara dengan rumah sakit di Penang.

7. Untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatan kegiatan diakonia yang sudah terbangun di semua, maka perlu dikaji rancangan melembagakan pelayanan diakonia. Kajian itu diharapkan agar sesuai dengan Aturan Peraturan HKBP, serta dalam kaitan formal terhadap Negara agar ikut mengkaji Undang-undang No 28, tahun 2004 tentang pendirian Yayasan. Tentu secara feleksibel tetap disesuaikan berdasarkan kebutuhan. Tujuannya adalah agar pelayanan diakonia dapat berkesinambungan secara sustain, dinamis dan regeneratif.

8. Untuk merajut semua dinamika diakonia holistik dan join program dengan departemen koinonia dan marturia, maka perlu diadakan strategic planning sehingga tersusun program terpadu, holistik dan konprehensip. Dalam kerangka itu peserta SP ini perlu melibatkan ketiga departemen, distrik, kabid dari ketiga departemen, CDS, serta undangan dari gereja-gereja tetangga. Out put dari SP tersebut diharapkan dapat menjadi jelas keterpaduan program, join program dan institutional building pelayanan diakonia. Selain dalam joint program dengan departemen Koinonia secara khusus agar secara bersama merancang program menjadikan Centrum Jetun dan tele menjadi pusat pelatihan yang handal dan berawawasan lingkungan.

Demikian juga dengan Departemen Marturia agar secara bersama dapat merancang pelayanan yang holistik dan transformatif dalam pelayanan marturia di pusat-pusat pelayanan yang sudah ada dan yang baru. Kemudian Para Praeses juga merekomendasikan agar program departemen diakonia turut melakukan join program meujudkan tahun penatalayanan, agar departemen diakonia lebih informatif, memiliki data base yang lengkap dan dapat membangun fund reising yang lebih melambaga disemua sasaran pelayanan kategorial, sektoral da fungsional.

Demikianlah beberapa pokok pikiran yang telah disepakati untuk dapat diwujudkan di dalam aksi bersama. Kiranya melalui pelayanan yang terrencana dan terfokus, HKBP dapat mewujudkan visinya sebagai gereja yang inklusif demi pemberitaan Injil kepada seluruh makhluk, sehingga setiap makhluk dapat merasakan kehadiran Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini dan dampaknya dalam kehidupan berjemaaat dan bermasyarakat di Indonesia ini.

Nama Peserta :
1. Pdt. Marolop P. Sinaga, M.Th (Praeses HKBP Distrik I Tapsel-Sumbar)
2. Pdt. Manogari Silitonga, S.Th (Praeses HKBP Distrik II Silindung)
3. Pdt. Bonar H. Nababan, DPS (Praeses HKBP Distrik III Humbang)
4. Pdt. Parulian Sibarani, S.Th (Praeses HKBP Distrik IV Toba)
5. Pdt. Elieser Siregar (Praeses HKBP Distrik VI Dairi)
6. Pdt. Debora Sinaga, M.Th (Praeses HKBP Distrik Humbang Habinsaran)
7. Pdt. Tionggar P. Nababan (Praeses HKBP Distrik Tanah Alas)
8. Pdt. Marudur Tampubolon (Praeses HKBP Distrik Kepulauan Riau)
9. Pdt. Bihelman D. F. Sidabutar (Praeses HKBP Distrik Tebing Tinggi Deli)
10. Pdt. Saur Simanjuntak (Praeses HKBP Distrik Langkat)
11. Pdt. Sunggul Sirait (Praeses HKBP)
12. Pdt. Tendens Simanjuntak (Praeses HKBP Distrik Tanah Jawa)
13. Pdt. T. Hasugian (Praeses HKBP Distrik Jabartengdiy)
14. Pdt. Efendi Purba (Praeses HKBP Distrik Labuhan Batu)
15. Pdt. Victor Sihotang (Praeses HKBP Distrik Asahan Labuhan Batu)
Juga diikuti:
16. Pdt. Samuel Sihombing (Kabid. Diakonia HKBP Distrik VI Dairi)
17. Pdt. Maruasas Nainggolan, S.Si (Teol) (Staf Dep. Diakonia HKBP)
18. Pdt. Morrys S. Marpaung (staf Dep. Diakonia HKBP)




Bogor, 27 Nopember 2009
Disetujui:
Kepala Departemen Diakonia HKBP

Pdt Nelson Siregar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar